Pendidikan di madrasah tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pembinaan karakter, akhlak, dan spiritualitas peserta didik. Kepala madrasah memiliki peran strategis sebagai manajer, pemimpin, sekaligus pembina siswa yang bertanggung jawab terhadap terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Peran ini menjadi semakin penting di era globalisasi dan digitalisasi, di mana siswa menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi akademik maupun moral.
Sebagai pembina siswa, Kepala MTs Al Ma’arif Rakit Banjarnegara diharapkan mampu mengarahkan seluruh kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler agar sejalan dengan visi madrasah: mencetak generasi muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Tugas kepala madrasah diatur dalam berbagai regulasi, di antaranya:
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yang menegaskan dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
PMA Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah, yang memperkuat peran kepala madrasah sebagai edukator, manajer, supervisor, leader, inovator, dan motivator.
Teori kepemimpinan pendidikan modern yang menekankan instructional leadership dan transformational leadership sebagai pendekatan dalam membina siswa dan guru.
Mengarahkan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.
Mendorong guru untuk menerapkan metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Memfasilitasi siswa dalam mengikuti olimpiade, lomba akademik, dan penelitian ilmiah remaja.
Menanamkan nilai-nilai Islam melalui kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, dan kajian keislaman.
Menguatkan pendidikan karakter berbasis budaya religius, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.
Menjadi teladan dalam sikap, ucapan, dan perbuatan bagi seluruh siswa.
Menetapkan aturan tata tertib madrasah yang jelas dan konsisten.
Melakukan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan disiplin siswa.
Membina siswa yang melanggar tata tertib dengan pendekatan edukatif dan pembinaan moral.
Memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, olahraga, seni, dan keterampilan.
Mengarahkan agar ekstrakurikuler menjadi sarana pengembangan potensi siswa secara holistik.
Memastikan kegiatan ekstrakurikuler mendukung pembentukan karakter unggul dan jiwa kepemimpinan siswa.
Menumbuhkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial di kalangan siswa.
Mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Mengembangkan budaya lingkungan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan di madrasah.
Pengaruh negatif teknologi dan media sosial terhadap perilaku siswa.
Perbedaan latar belakang keluarga dan ekonomi yang memengaruhi motivasi belajar.
Keterbatasan sarana prasarana madrasah dalam menunjang pembinaan siswa.
Perlunya sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mendidik siswa.
Mengoptimalkan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua melalui forum madrasah.
Meningkatkan literasi digital siswa agar lebih bijak dalam menggunakan teknologi.
Mengembangkan program pembinaan terintegrasi antara akademik, karakter, dan ekstrakurikuler.
Menjalin kemitraan dengan lembaga lain, seperti perguruan tinggi, organisasi sosial, dan dunia usaha, untuk mendukung kegiatan siswa.
Menjadi role model yang konsisten dalam nilai-nilai keislaman, kedisiplinan, dan profesionalisme.
Kepala MTs Al Ma’arif Rakit Banjarnegara memiliki peran vital sebagai pembina siswa, tidak hanya sebatas manajer sekolah, tetapi juga sebagai teladan, motivator, dan pembimbing dalam membentuk generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Dengan sinergi antara akademik, karakter, disiplin, serta kegiatan ekstrakurikuler, madrasah akan mampu melahirkan siswa yang unggul dan berdaya saing.
Tantangan yang ada perlu dihadapi dengan strategi yang tepat, inovatif, dan kolaboratif. Dengan demikian, tugas kepala madrasah sebagai pembina siswa bukan hanya tanggung jawab administratif, tetapi juga amanah moral dan spiritual demi kemajuan pendidikan Islam.